-
Tips Menyenangkan untuk Bersedih
Andai tak ada kesepakatan tak tertulis antar para laki-laki untuk tidak saling memedulikan perasaannya masing-masing, pemuda R pasti akan menghampiri pemuda K, memberikan senyumnya yang paling sederhana lalu menepuk pundaknya sambil berkata, “Ada apa?” Dan pemuda K pun takkan menjawab karena ia lebih senang sesunggukan mengikuti irama tangisannya. Setengah jam yang lalu, pemuda K wara-wiri dari…
-
Gramedia.com dan Niat Baiknya Yang Perlu Dibenahi
Sekitar pukul 09 pagi, di Senin (12/12) yang libur itu, saya dapat kabar. “Gramedia.com ikutan Harbolnas juga, tuh.” Sambil kaget, saya langsung meniliknya. Astaga, udah gila kali nih, Gramedia, pikir saya saat itu. Novel O karangan Eka Kurniawan yang selalu saya tunda beli karena harganya mahal, melesat turun harga menjadi Rp 29.000–sebelumnya Rp 90.000. Begitu…
-
Antara Migrasi Blog dan Melawan Romantisme
Ini adalah posting tersayang di blog yang baru saja saya rancang sejak siang tadi, dan hingga sekarang belum jelas juntrungannya. Masih belum sreg dengan desainnya. Tapi, mau mengutak-atiknya pun kemampuan saya terbatas adanya. Saya memutuskan migrasi ke WordPress.com dengan alasan sederhana: Wp fitur-fiturnya lebih asik. Sebelumnya, saya sudah punya beberapa blog Wp sebenernya. Tapi bukan…
-
Resensi Novel “KAMU Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya” karangan Sabda Armandio Alif
Suka banget sama novel ini. Ceritanya seru nan ajaib; sepanjang buku bertaburan kalimat-kalimat cerdas; dan pemikiran-pemikiran dua tokoh utama: si aku (narator) dan Kamu sangat cespleng. Dari mulai pemikiran soal sekolah dan sistem pendidikan, negara, agama, cinta, kenangan, sampai masalah kesepian. Tiap baca buku, saya selalu menandai potongan cerita, atau kalimat yang gue suka. Nah, di…
-
Cerita Nanar Kol Goreng
Daun kemangi ingin dikubur di perut. Dikenang sebagai makanan. Tapi dua menit kemudian tubuhnya lecet diterjang serpihan tulang, dikoyak-koyak manusia yang abadi dalam kepedasan. Daun kemangi, hidupnya berakhir di kobokan.
-
Resensi Buku How To Be Alone karya Sara Maitland
Bingung kan, kesendirian saja perlu diajarkan. Tapi mau gimana, betapapun kita menggadang-gadang kebebasan berekspresi, dan suka dengan petuah motivasional “jadilah diri sendiri”, nyatanya kita masih menganggap aneh mereka yang suka ngapain-ngapain sendiri. Pun, sekarang kan eranya aku-pacaran-maka-aku-ada. Kesendirian dirayakan sekaligus dipojokkan. Kesendirian itu, kata Sara Maitlan, sering dikesankan sebagai sesuatu yang, “sad, mad, bad.” Semua…
-
Hai :)
Gue Rizki Ramadan, biasa disapa Kiram, seorang penulis kelontong. Gue banyak mengisi waktu untuk menulis cerita dan keperluan sehari-hari. Gue wara-wari di Jakarta. Selain kerja, gue banyak menghabiskan waktu bersama istri dan #rkecil sambil sesekali baca buku, nonton film, main game, gowes, dan segala bikin gue idup dan nyala-nyala. Blog ini seperti museum keseharian. Gue memajang \’temuan\’ dari…
-
(Cerpen) Surat Pertama
Kamis pagi ini terasa janggal bagi Yusuf si pengantar surat. Bagaimana tidak, ketika sedang memilah-milah surat untuk dikelompokkan berdasarkan kota tujuan, ia mendapati sebuah surat dengan nama anaknya sebagai pengirim. Ditujukan ke sebuah alamat di Bandung, kode pos 40162. Dalam tumpukan itu, banyak juga surat-surat lain yang bertuliskan tulisan anak kecil. “Kemaren siang rame banget…
-
Melanglang Buana
Saat menuju bandara Kuala Namu, saya bertemu dengan pak Saleh di shuttle bus. Ia bukan Indonesia, melainkan asli asal Oman. Ia menyapa kami lebih dulu, bukan dengan perkanalan melainkan dengan obrolan. Ia bertanya apa yang saya kerjakan sehari-hari, saya ceritakan bahwa saya wartawan. Lalu saya balik bertanya tentangnya. Ia menjawab satu, saya balas lagi dengan…