Gak Suka Bola, Tapi Suka Banget Blue Lock! | #30hbc2322

Blue Lock

Blue Lock bikin gue beli komik lagi setelah bertahun-tahun! Awalnya gue cuma iseng aja nonton Blue Lock yang ada di Netflix. Saat itu lagi bingung mau nonton apaan dan tiba-tiba keinget anime Blue Lock yang sering banget direkomendasiin sama temen gue di Twitter.

Gue tonton lah satu episode, seru banget! Gue langsung marathon semua episode yang udah ada di Netflix (Saat itu baru sampai 9). Setelah kelar 9 episode, gue langsung nanya temen gue, “Cerita yang di komik lebih jauh dari anime Netflix ini atau gak?” Jawabnnya adalah iya. Maka gue pun langsung nyempeting ke Gramedia dan beli sampai terbitan terakhirnya, nomor 6.

Singkatnya, Blue Lock itu Squid Game tapi versi sepak bola. Jadi, ada 300 stiker muda Jepang yang dikumpulin di sebuah gedung karantina buat ikut berbagai tantangan ala battle royal demi terpilih menjadi tim yang mewakili Jepang di piala dunia. Program karantina battle royal ini dinamain Blue Lock.

Tiap pemain Blue Lock berjuang mati-matian dan gak sungkan buat saling menyingkirkan demi bisa jadi striker terbaik. Gak peduli dia adalah temen baik lo, kalau dia menghalangi lo buat menang, ya kill aja.

Pas tau siapa pengarang Blue Lock, gue jadi gak heran sih sama ide ceritanya. Muneyuki Kaneshiro adalah pengarang As the Gods Will, film sadis tentang permainan maut di sekolah.

Di game pertama Blue Lock, ada game kucing-kucingan. Pemain yang terakhir pegang bola bakal dieliminasi. Serunya, pemain kurang beruntung itu adalah sosok yang dipuji-puji banget sepanjang cerita, namanya Ryosuke Kira. Dan pemain yang bikin Kira tersingkir adalah Isagi Yoiichi, tokoh utama cerita kita yang keliatannya anak baik-baik.

Di sesi kedua, para pemain diminta membentuk tim. Bayangin deh tuh, orang-orang yang spec-nya striker harus jadi bek, kiper, sayap, dll. Proses penentuan posisinya penuh gontok-gontokan. Di tahap ini, para pemain diminta memainkan sepak bola dari nol.

Blue Lock ngajarin setiap pesertanya buat jadi pemain yang egois dan superambisius. Begitulah satu-satunya cara buat jadi striker terbaik, kata Jinpachi si penggagas program Blue Lock.

Walau sepakbola adalah permainan tim, setiap pemain harus bisa mengandalkan kemampuannya sendiri. Mereka harus tahu persis kapan harus percaya sama rekannya, atau ambisius sama kemampuan sendiri.

Scene pertama Blue Lock aja udah nunjukin betapa menyesalnya Isagi karena mengoper bola ke temannya yang gagal menjebol gawang lawan. “Harusnya gue aja yang nendang. Pasti gol,” teriak Isagi dalam hati.

Sekarang gue udah masuk ke sesi tiganya Blue Lock. Tiap pemain memulainya sendiri, masing-masing diminta cetak 100 gol dalam satu jam. Mereka yang berhasil lanjut ke babak berikutnya. Mereka membentuk tim yang terdiri dari 2 pemain dan saling bertanding. Tim yang menang boleh mengambil 1 pemain lawan. Begitu terus sampai jadi kesebelasan. Pemain yang gak terpilih sendirian akan gugur.

Satu hal lagi yang gue suka dari Blue Lock adalah karakter-karakternya. Masing-masing pada punya kekuatan dan keunikannya masing-masing.

Ada yang sedih gak dipilih sama temen baiknya di tim sebelumnya

Tokoh utama kita adalah tipe pemikir yang kekuatannya adalah kecerdasan spasial dan tendangan langsung. Dia bisa membaca peluang. Akurasi dan kekuatan tendangannya juga joss banget. Bachira yang jago gojek dan ngoper bola. Nagi jago banget stopping bola dan mengecoh lawan. Ichira yang dengkulnya pernah cidera parah ternyata larinya cepet banget.

Kerennya, kekuatan dan jurus-jurus mereka terus bertambah. Komiknya menganalogikan setiap kekuatan baru itu adalah puzzle, kalau berhasil tersusun, si pemain bisa nemuin kemenangan.

Dramatisasi visual saat pertandingan berlangsung juga keren dan bagus banget, apalagi pas tiap pemain ngeluarin kekuatannya. Matanya memerah, auranya memancar.

Blue Lock

Blue Lock bisa ditonton di Netflix dan di Vidio. Pas tulisan ini dibuat, udah sampe episode 15. Tiap hari Minggu rilis episode baru. Kalau kalian gak sabar, baca aja manganya. Manga udah dibikin dari 2018, tahun ketika Jepang ikut Piala Dunia dan kalah di 16 besar. Sementara animenya baru dimulai 2021 kemaren.

Yok tonton yok!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: