Teman Bermain, Teman Berkarya

Gue baru aja menyelesaikan sebuah project video iklan yang bikin gue bersukur bisa berada di antata temen-temen kerja gue sekarang ini.

Suatu pagi, gue ngeliat lagi video itu tayang dan melihat beberapa komentar penonton. Setelahnya, gue buka Slack dan kirim pesan pengakuan ke temen-temen: “Gaes. Makasih banyak ya. Jujur, proses produksi video ini bikin gue hepi dan puas banget. Semoga kalian merasakan hal yang sama.”

Di masa awal persiapan video itu, gue sempet gak yakin sendiri. Padahal gue yang lempar ide videonya. Temen-temen gue pada vote ide tersebut. Gue seneng. Baru tuh pas masuk masa persiapan gue ngeh, ide gue ini bukan ide sederhana.

Gue pun ketar-ketir, “Apa pengalaman gue cukup untuk ngejalanin proyek video ini?”

Rasa was-was itu makin menjadi pas inget kalau kami mesti bersiasat dengan sejumlah keterbatasan.

Di meeting awal persiapan, gue dan temen-temen pun nyamain ekspektasi soal skala produksi. “Kita gak bisa muluk-muluk.” kata seorang teman.

Walau agak sulit menerimanya, tapi gue yaudah deh yuk, sip. noted.

Nah, kerennya. Justru setelah pada bilang gak akan muluk-muluk, temen-temen gue ini malah nunjukin totalitasnya.

Satu persatu ide akal-akalan kami cobain. Temen-temen gue pada ngeluarin bakat terpendamnya. Ternyata si dia bisa ini, ternyata si doi dulu pernah ngerjain itu. Gue sampai terpana dan kagum ngeliatnya.

Di titik itu, yang kami inget bukan lagi keterbatasan kami. Yang ada di depan kami saat itu adalah playground. Dan gue pengen puas-puasin bermain. Yang gue liat, temen-temen gue juga pada asik sendiri ngulik bagiannya.

Di masa persiapan yang penuh tawa itu ide-ide baru juga muncul. Kebanyakan ide nyeleneh dan beberapanya kelewat liar. Gue rasa, ide-ide ini bisa muncul karena gue kerja sama temen-temen gue ini. Kalau di circle lain mungkin gue ngerasa jadi orang yang aneh. Walau ide-ideny tetep sempat dibilang ngadi-ngadi, hampir semua ke-BM-an itu kami sikat juga.

Situasi kemarin itu bikin gue inget sama film favoritnya Rania yang gue jadi suka tonton juga, film Sing. Booster Moon si koala produser, berusaha menghidupkan kembali teaternya dengan bikin kontes nyanyi. Setelah dapet penyanyi-penyanyi baru andalan, Moon ngajak mereka berlatih dan mempersiapkan konser.

Hampir setiap hari, Moon memotivasi mereka dan menemani mereka berlatih. Gue suka banget cara Moon merangkul timnya. Dia apresiatif dan suportif dengan cara yang manis. Penyanyi-penyanyi yang tadinya gak pede, jadi semangat.

Tapi di tengah jalan, teater milik Moon hancur lebur. Moon yang bangkrut cuma bisa mengurung diri dengan pesimisme yang akut. Sampai akhirnya dia melihat salah satu penyanyi yang tetap dateng ke teater yang runtuh itu untuk berlatih.

Penyanyi-penyanyi itu pun kembali berkumpul. Konser tetap berjalan, bahkan meriah banget, walau panggung didirikan di tengah reruntuhan bangunan.

Keterbatasan itu gak ada kalau kita punya kegigihan. Dan kegigihan itu bisa tumbuh dari temen-temen setim yang nanem keyakinan yang sama. Temen-temen yang saling menyediakan ruang untuk berekspresi dan kolaborasi.

Gue abis baca sebuah artikel tentang kreativitas dan kolaborasi tim yang ditulis oleh CEO agensi kreatif. Tau gak kenapa ide itu suka muncul kalo kita lagi mandi atau jalan kaki sendirian? Karena di situ cuma ‘ada’ kita. Kita merasa rileks dan nyaman. Si penulis artikel bilang, di saat itulah kita sedang berada di creative safe space kita.

Nah, kabar baiknnya, creative safe space gak cuma bisa kita peroleh dengan bekerja sendiri. Tim kreatif bisa menumbuhkan dan memelihara creative safe space untuk masing-masing rekannya.

Ternyata, creative safe space ini bisa tercipta jika tim suka ngobrol, ketawa bareng, cerita-cerita tentang dirinya, dan ngelakuin kegiatan bareng. Hal-hal itu merangsang rilisnya tiga sekawan hormon kebahagiaan: oksitosin, dopamin, endorfin. Jadi, ketika tim meeting dan bekerja, semua merasa nyaman dan bahagia, ide-ide menakjubkan pun muncul. Kemampuan-kemampuan baru juga bisa ke-unlock.

Gue jadi percaya, yang dibutuhin dalam kerja kreatif itu adalah keseriusan bermain. Kita mesti menikmati seolah tanpa batas, sekaligus gigih untuk memenangi permainan itu.

Punya temen main yang asik adalah suatu hal besar yang perlu kita sukuri di hidup ini.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: