Di Bus Kota

Pedagang 1: “Sambil nunggu bus jalan, bapak ibu ya, saya kasih comercial break yah, bapak ibu yah. Saya jual korek kuping dengan senter di ujungnya, bapak ibu yah. Murah saja. Harganya goceng, bapak ibu yah. Boleh ditawar jadi lima ribu, bapak ibu yah.”

Pengamen 1: “Yang pura-pura tidur, pura-pura nggak kedengeran. Hati-hati dompet tas hilang. Nanti nggak bisa pulang. Saya doakan semoga kita semua mendapatkan berkah tak kepalang.” .

Pedagang 2: “Ini saya tawarkan inovasi senter terbaru, yah. Cahaya lampunya terang. Harganya penghabisan. Lima ribu saja. Maaf ya kalau ada yang kemarin beli sepuluh ribu.” .

Kenek: *cek kecrek kecrek*

Penumpang 1: “Kembalinya, bang. Saya turun di kebon jeruk”

Kenek: *cek kecrek kecrek*

Penumpang 1: “Vindicated, i’m selfish, i am right, i am rig…..ht” .

Kenek: *cek kecrek kecrek*

Penumpang 1: “Maaf bang, udah gak ada uang”

Kenek: “Ongkos.”

Penumpang 1: “Lah tadi saya udah kasih. Ke abang yang….”

Pengamen 1: “Pir, minggir dikit, pir. Gue turun”.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: