Terakhir kali saya berlangganan media cetak, tuh waktu kuliah. Langganan majalah Ripple. Tapi kemudian mereka suka lupa kirim. Jadi saya mesti ngambil sendiri ke kantornya. Grrr
Lalu, sejak Desember kemarin, saya berlangganan lagi media cetak, yaitu harian Kompas. Pemicunya sederhana dan sungguh receh adanya: ketika saya lagi di sebuah bazar buku yang bahkan untuk masuk ke arenanya saja mesti antre dua jam, seorang petugas menawari: “Mas, kalau langganan Kompas, mas nggak mesti ngantre, lho. Bisa langsung masuk.”
Maka beberapa hari setelahnya, setiap pagi pukul 06.00 sebagaimana saya rikues, seorang loper koran yang sampai sekarang saya belum pernah lihat wujudnya seperti apa, mampir ke rumah untuk sekedar melempar koran ke garasi atau ke teras. Papah, adalah yang paling sering memungutnya lalu membawa masuk ke rumah. Menaruhnya di meja tengah
Kayaknya, setiap orang tuh selalu senang kalau di mejanya tiba-tiba ada kiriman. Itulah yang saya rasakan tiap turun dari kamar saban pagi. Setelah menyeduh kopi atau sekadar menuang air mineral, saya mengambil koran itu. Dikebet-kebet dari halaman depan hingga yang paling belakang. Senggaknya dua kali bulak-balik
Pertama, untuk memindai saja. “Ada berita pendidikan apa hari ini?”, “Oh artikel ini ditulis sama si wartawan itu, toh. Suka! besok kalau ketemu diliputan lagi gue pantau, ah.”, “Oh ini toh campaign yang lagi dibikin temen eug Marcomm-nya Kompas itu”, “Kompas Klass kok udah nggak ada yah.”, “Wah, layoutnya berubah”, “Wah, rubrik Sosialita ganti nama.”
Di putaran kedua, baru deh baca betul-betul artikel yang paling menarik. Nggak banyak, paling 3-5,itu pun termasuk bacain iklan. :p
Baca koran itu asik. Berita yang ditampilkannya lebih utuh, lebih didesain, dibanding berita daring yang… gitu deh. Judul berita di koran juga nggak dilebay-lebayin, jadi saat baca nggak membawa kehebohan
Tapi. Walau impulsif, saat memutuskan langganan koran saya memastikan diri, kalau keputusan saya ini bukan aksi melawan zaman, kok
Beradaptasi dengan perkembangan, mengikuti kebaruan kan nggak melulu dilakukan dengan berhenti mempertahankan yang lama. Apalagi kalau udah suka. ~
Tinggalkan Balasan