Karena HAI lagi ulang tahun ke-40 gue jadi inget artikel ini, artikel feature pertama yang saya tulis untuk HAI. Saat itu 2010, saat saya di HAI sebagai reporter magang. Masih jadi mahasiswa pastinya.
.
“Gue pengen nyoba lo bikin artikel panjang ,” kata mas Yorgi, editor desk sekolah, saat itu, “temanya tentang cewek B.B.B.”
.
Di masa itu, istilah cewek BBB emang hits, untuk merujuk para ciwik-ciwik yang memakai behel, penenteng Black Berry, dan berambut gaya belah tengah. Singkatnya, para cewek BBB adalah cewek-cewek hits, gaul, elit, dan kekinian pada masanya.
.
Saat dikasih tawaran nulls feature, saya senang. tapi saat dijabarin tugasnya saya keki. Saya mesti cari 3 cewek BBB yang beneran cakep dan gaul, terus wawancara 3 cowok SMA untuk minta testimoni mereka tentang cewek BBB ini. Maklum, dulu masih kikuk menghadapi narasumber, apalagi cewek cakep nan elit.
Coba aja dulu udah ada LINE, saya nggak mesti keliling-keliling sekolah daerah Bulungan, Kebayoran Lama, untuk nyari cewek BBB yang mau diwawancara dan diajak ke kantor untuk foto.
Dan kocaknya, ada salah satu cewek BBB narsum gue yang komplain dengan artikelnya saat terbit.
“Kak, cerita gue suka dugem, kok, lo tulis sih?”
“Wah, emang kenapa? kan lo sendiri yang cerita”
“Nyokap gue baca. Jadi ketauan deh. Gue diomelin nih!” .
Eng ing eng.
Tinggalkan Balasan