Tapi kali ini si bayi sudah beda rumah dengan saya. Ia ikut ibu dan bapaknya pindah ke rumah baru. Rumah saya kini menjadi kampung halaman, yang hanya ia akan dikunjungi satu-dua minggu sekali.
\”Ini udah hari ke-20 tinggal di sini. Nggak terasa yah,\” kata ibunya, kakak saya. Ia mencatat baik tanggal ternyata.
Pun, si bayi ini sudah bukan bayi lagi. Usianya sudah satu tahun setengah. Udah lihai berjalan, udah bisa makan banyak cemilan (terutama kerupuk, tahu, buah, biskuit, dan coki-coki), udah bisa nunjuk-nunjukin arah ketika lagi digendong, udah bisa selalu milih Yakult yang ada di kulkas berkaca kalau diajak ke warung depan rumah, udah bisa salam cium tangan, udah bisa diminta kecup dengan bilang,\”sun dulu dong\”, udah bisa membedakan orang berdasarkan namanya, udah bisa joged-joged kalau disetel lagu anak, dan udah bisa minta nyalain laptop kalau lagi pengen nonton Youtube. Dan yang paling penting, sekarang ini parasnya berubah, apalagi setelah potong rambut, jadi nggak keliatan kayak bayi. Dia udah termasuk golongan balita dewasa kayaknya. Haha.
![]() |
lagi asik nonton video musik anak di Youtube |
Siang tadi adalah kali pertama saya main ke rumah barunya itu. Nggak jauh dari rumah sih sebenernya. Cuma butuh 40 menit paling lama. Tapi tetap saja, dia dan saya nggak ada di rumah yang sama. Saya, mamah, papah, dan adik udah nggak bisa melihat dan merasakan kehadirannya tiap saat. Paling-paling cuma dari update grup WhatsApp keluarga. Kakak cukup rajin memberitakan kegiatan anaknya.
\”Nih, lihat. Si Akang punya temen baru,\” kata kakak suatu hari. Setelahnya ia mengirim foto si akang lagi melakukan sesuatu dengan seorang anak cowok lainnya. Anak tetangga sepertinya.
Itu kabar baik! Dia punya teman. Di perumahan kakak yang cluster itu, memang banyak orang tua muda. Jadi, si akang punya beberapa teman sepantaran. \”Makin lucu. Kalau siang bobo, kalau sore main dia,\” kata kakak lagi. Saat masih tinggal di rumah saya, jam tidurnya adalah pukul 8-10 pagi. Jam mainnya berubah.
\”Akang lagi mandorin kerja bakti nih,\” kali ini kakak ipar saya nyahut di grup. Setelahnya ada foto akang lagi berdiri di depan sekumpulan ibu-ibu yang memegang sapu dan perkakas
Tinggalkan Balasan