Setelah saya sadari, saya adalah tipe orang pemikir. Bukan pemikir macam filsuf begitu sih. Saya sering banget memikirkan sesuatu secara mendalam dan saya sendiri nggak nyadar kenapa bisa-bisanya saya mikir sejauh itu. Misalnya saja, ketika melihat iklan bergambar Nadia Hutagalung di billboard, yang saya pikirkan bukan lagi sosok Nadia Hutagalung yang cakep banget itu. Tetapi mikirin gimana perlakukan suaminya ke dia, apakah si Nadia nyaman kalau kecantikannya itu dikonsumsi massa. Lalu biasanya wanita cantik itu senang dipuja tapi mengapa ogah kalau digoda? Soalnya, udah pasti kan semua cowok suka wanita cantik. Terus apakah wanita cantik seperti Nadia Hutagalung itu merasa dirinya cantik. Pokoknya panjang deh, dan pikiran itu timbul begitu saja ketika saya sedang naik motor.
Contoh besarnya adalah kemarin, ketika ingin memutuskan ingin kuliah lagi. Salah satu pertimbangan saya adalah bagaimanakah reaksi/komentar orang-orang kalau tahu saya kuliah lagi. Saya mikirin gimana pikiran teman saya yang intelek tapi nggak kuliah, teman saya yang berpikir kuliah tidak penting, dan teman saya yang ingin kuliah lagi tapi terbentur urusan dana. Saya nggak mau orang salah kira dengan maksud saya berkuliah. Saya menceritakan ini ke pacar saya dan ia memarahi saya. Haha.
Gambar di atas itu adalah sebuah karya dari Nisrinah yang dikirimkan kepada saya. Nisrinah adalah kawan baru yang saya kenal lewat kartu pos. Kami tak pernah berinteraksi sebelumnya, hanya saja secara kebetulan, quote yang disebut Nisrinah di karyanya itu begitu pas bagi saya. Mungkin Nisrinah pernah atau sedang mengalami hal yang sama
\”When you start to think about what everybody think about you, you\’ll start losing yourself\”
Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mewawancara Dwika Putra, seorang musisi yang populer di jagad dunia maya. Ia banyak sekali berkarya, pun bidangnya beragam. selain bermusik, dia juga sering stand up comedian, menulis buku, memotret dan bekerja harian. Dwika bercerita bahwa ia juga sempat mengalami krisis kepercayaan diri dan terpengaruh sama keraguan teman-temannya saat akan merilis album pertamanya. Dwika butuh lima bulan setelah materinya siap untuk rekaman karena ia harus menyakinkan dirinya dulu. Lalu, apakah yang akhirnya membuat Dwika kemudian mantap melakukannya?
do something to express. not to impress
Begitu katanya.
————————–
Sekedar cerita, ini adalah paket kirimannya Nisrina lainya. 😀 Keren yah?!
Tinggalkan Balasan