Rizki Ramadan

Hari ini, 29 April, tahun lalu, saya sukses melewati sidang skripsi. Momen itu pun sekaligus menandakan bahwa skripsi menjadi buku pertama saya. Nah, di tanggal yang sama tahun ini, saya tertantang untuk mengulang kebahagian yang sama itu. Saya ingin menghadiahi diri saya. Saya mau nekat menerbitkan lagi sebuah buku.

Tidak Sengaja Tapi Terrencana adalah kumpulan foto-foto yang saya karyakan. Isinya ya adalah foto-foto dokumentasi keseharian. Dari keseharian yang penuh dengan ketidaksengajaan ini saya merencanakan sebuah cerita, bisa jadi berupa drama, humor, atau sekedar permainan-permainan estetika yang tersaji.

 Berbeda dengan skripsi yang dibuat dengan bimbingan dosen, pengerjaan buku ini saya lakukan sepenuhnya sendiri, dari mulai mengkurasi foto-fotonya, melayout buku, hingga mencetak dan mendistribusikannya nanti. Tentunya, pembuatan buku pun tidak lepas dari ajakan Rukii Nuraya, pemuda seniman yang giat menggelar kegiatan-kegiatan alternatif. Kali ini idenya adalah membuat sebuah pameran buku kumpulan karya seniman-senima muda Indonesia. Beruntung, saya diajaknya untuk bergabung. 

 

Masih sama seperti nasib skripsi saya 29 April saat itu, buku yang dipamerkan di sini pun masih versi prototype-nya. Perlu ada revisi-revisi sebelum akhirnya bisa dijilid akhir dan dicetak banyak. 

Rencananya, buku ini akan diwisuda pada 13 Mei 2012 besok bertempat di Potluck cafe, Bandung. Yoi, bener banget, buku ini akan dipamerkan dalam bikinan si Rukii Nuraya yang diberi nama Sarapan Pagi Penuh Cerita. Saya akan berbagi ruang pamer dengan sejumlah penampil lain yang tentunya bentuk dan medianya pun beragam. Ada yang akan menampilkan komik, kumpulan ilustrasi dan pastinya fotografi. 

 

Setelah diwisuda nanti, buku fresh graduate ini pun siap untuk dipasarkan. Sistemnya barter, buku ini ditukar dengan sejumlah uang rupiah. Haha. berapa besarannya? saya juga belum bisa menentukan. Pastinya nggak akan mahal-mahal.

 

Bismillahirrohmanirrohim.. Semoga saya tidak jadi sombong dengan menceritakan ini..